Sumber postingan dari blog loenpia
Angka gizi buruk di Jawa Tengah naik dari tahun ke tahun. Pada 2005, sebesar 1,03 persen dari jumlah penduduk, lalu naik jadi 2,10 persen pada 2006, dan 3,48 persen pada 2007 (naik sebanyak 6.817 penderita dari tahun 2006) — sumber: PKS Jawa Tengah.
Pemerintah, tentu saja, tetap “impoten” dalam menanggulangi masalah semacam ini. Dalam APBD 2007, anggaran Perbaikan Gizi Masyarakat mencapai Rp 1,441 miliar dan terlapor realisasinya 100 persen, namun tidak berpengaruh apa-apa terhadap penurunan kejadian gizi buruk. Ini menunjukkan parameter kuantitatif pencapaian keberhasilan kegiatan sangat buruk (katanya).
Meski telah “bertekad” untuk membebaskan Jawa Tengah dari kasus gizi buruk pada 2008, sebaiknya masyarakat memang tidak usah banyak berharap dari pemerintah. Pemaknaan tahun 2008 sebagai tahun politik, untuk menyongsong sejumlah agenda pilkada (termasuk Pilgub Jateng dan Pilpres), bisa jadi merupakan isyarat semakin melemahnya kinerja pemerintah tahun ini, karena para elitnya akan “sibuk” menyukseskan kepentingan golongan masing-masing. Menghadapi realita yang demikian, salah satu solusi permasalahan gizi buruk ini adalah dengan membangun swadaya masyarakat yang (merasa) mampu dan sadar kemanusiaan, untuk membantu masyarakat yang kurang beruntung tadi (semacam membuat subsidi silang). Continue reading “Loenpia Anti Kelaparan dan Gizi Buruk”