Ketahanan Iklim (part II)

Kayaknya ada komen-komen yang butuh tanggapan nih.

Yang pertama komen dari Septian:

jadi mikir2…ada gak ya technology nanti yang bisa mengusahakan ketahanan iklim

Seperti yang sudah saya posting juga sebelumnya, kalau menurut saya sih ketahanan iklim itu hanya sebuah kondisi dimana bumi dapat bertahan dari sebuah fenomena yang bernama pemanasan global.

Jadi kalau mau di tanya soal teknologi tentu saja teknologi yang bisa mengurangi pemanasan global.
Kalau berbicara soal pemanasan global tidak akan terlepas dari gaya hidup kita bukan lagi teknologi. Harus diakui gaya hidup kita yang boros energi semakin mempercepat efek pemanasan global itu sendiri. Kita tidak biasa untuk berhemat energi sehingga orang di Jakarta saja yang notabene salah satu kota metropolitan di dunia saja harus mengalami pemadaman listrik.

Saya beri contoh salah satu contoh yang paling mudah saja yaitu dari listrik. Semakin banyak/boros kita menggunakan listrik maka proses produksi untuk menghasilkan listrik tentu saja akan semakin besar. Dan karena proses produksi listrik dari negara kita masih menggunakan batu bara maka proses tersebut akan menghasilkan lebih banyak karbondioksida. Karbondioksida tersebut yang akan mempertebal lapisan atmosfer kita yang akan semakin menahan panas matahari keluar dari bumi dan jadilah bumi kita akan semakin memanas.

Jadi dengan menghemat penggunaan listrik saja sebenarnya kita sudah memulai untuk bergaya hidup ramah lingkungan. Saya sendiri sebenarnya sudah mencoba untuk mengurangi penggunaan listrik seperti mengurangi penggunaan beberapa peralatan listrik seperti pemanas dan pendingin air, menggunakan lampu seperlunya saja dan mengurangi penggunaan magic jar.

Dan satu lagi, sudah terbiasa untuk membawa tas belanja saya sendiri kemana-mana sampai bagian kasir toga mas dan indomaret yang sering saya kunjungi sudah hapal dengan kebiasaan saya untuk tidak menerima plastik.

Jadi soal teknologi sebenarnya no 2, yang paling utama adalah pilihan gaya hidup kita yang ramah atau tidak terhadap lingkungan.

Yang kedua komen dari Dino:

kirain bumi jadi panas karena sinarnya semakin banyak yang masuk karena tidak terpantulkan oleh atmosfer.. baru tau aku ini.

Mungkin menurut Dino karena atmosfernya yang bolong gitu ya? Mungkin bisa juga kali yah seperti itu. Tapi kalo sepengetahuan saya sih pemanasan global ya mekanismenya karena sinar matahari yang masuk tidak bisa keluar.

Ini ada salah satu video dari youtube yang lucu dan cukup bisa menjelaskan mekanisme tentang pemanasan global secara sederhana dan juga tips untuk gaya hidup yang ramah lingkungan, enjoy and keep our earth green!!

13 thoughts on “Ketahanan Iklim (part II)

  1. Kemarin kumpul-kumpul sama orang Indonesia, aku cuap-cuap mengenai global warming yang aku dapatkan dari tulisanmu di, hehe.. sok ahli gitu 🙂

  2. Beberapa negara bagian di Amerika sudah melarang memberi plastik belanjaan. Kalo di Eropa kayaknya udah lama gak ngasih plastik tuk belanjaan.

    Di, tenaga nuklir menurutmu gimana?

    wew, good point nih…hmm ane menentang penggunaan nuklir mending tenaga angin *lirik jerman* … bisa jadi postingan berikut deh hehe~

  3. Dan karena proses produksi listrik dari negara kita masih menggunakan batu bara

    disini peran pemerintah bisa bermain, yaitu mencoba menggunakan pabrik2 yang tidak menggunakan bahan bakar fosil, atau malah yang menggunakan bahan bakar sampah seperti di Jepang

  4. wah, soal mbawa tas sendiri ke toko itu kyknya perlu ditiru juga. ajak loenpia.net untuk bikin gerakan BAWA TAS SENDIRI, nanti biar kutulis di SM, hehe…!

  5. gaya hidup kita mempengaruhi global warming. jadi harus bener-bener hemat. Krisis energi saat ini bisa dibilang yang paling parah. Semoga saja dapat cepat teratasi.

  6. ho,,,,

    kekna ini pemuda indonesia berpikir,,,

    biar bisa menciptakan inovasi,,,,

    jadi indonesia ga cuma berprestasi di bidang K.O.R.U.P.S.I.

    hehehehe 🙂

  7. ya klo sepengatahuan dari sumber yang saya baca,penyebab utamanya adalah efek rumah kaca :

    Efek Rumah Kaca
    Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca.

  8. qt jg bs ikt berpartisipasi dg go-vegetarian.. kakakaka^^

    tp wa msh kaga ngerti koq konsumsi daging bs mempengaruhi global warming yah?
    ad yg bs jelasin?

    thX^^

  9. wah tulisan yang bagus sekali, memang sih, klo mau merubah gaya hidup, sebenarnya banyak sekali keuntungannya. selain (mungkin) bisa sedikit memperpanjang usia bumi, juga bisa lebih hemat 😀

  10. *manggut2 baca postingannya mas didut*
    iya, intinya emang gimana kebiasaan hidup kita.
    kita mikir kayaknya ga mungkin hidup tanpa plastik.
    awalnya aku jg nyoba, tp beraaaatt bgt.
    tp lama2 kan jd terbiasa.
    nah, aku belum bisa ngebayangin kita hidup tanpa listrik. 😛
    hmmm… bukan “tanpa” kali, ya?
    tp “mengurangi” penggunaannya…

    100 buat jumi

Leave a reply to Dino Cancel reply